Sunday, August 12, 2012

Saat Dia Ada, Aku Merasakannya


Aku tidak mengerti… di semester akhir aku berada di sekolah ini, perlahan mereka mulai berpasang-pasangan.. Aku mencoba cuek walau terasa agak geli. Teman-temanku, anak-anak seusiaku, tingkat akhir sekolah menengah pertama, mulai mengenal cinta. Cinta itu seharusnya untuk mereka yang dewasa, pikirku dan aku mempertanyakan pikiran teman-temanku. Semakin aku memikirkannya, tidak bisa kupungkiri rasa penasaranku pun timbul. Sebenarnya… seperti apa rasanya jatuh cinta?

Ujian nasional telah selesai, seperti biasa aku dan teman-teman mengisi waktu luang dengan bermain sepakbola mini di halaman depan kelas. Tendanganku jauh melenceng dari sasaran dan melambung sampai sudut yang berlawanan. Sudah menjadi tanggung jawabku untuk mengembalikan bola itu pada area permainan. Aku menghampiri bola, dan mencoba menendangnya kearah teman-teman walau jaraknya cukup jauh.  Dengan berkonsentrasi pada bola dan sasaranku, sekuat tenaga sepakan kuluncurkan. Zeeb! Diluar perhitungan, karena lantai tidak rata dan sedikit dorongan angin, bola bergerak sendiri ke daerah yang lebih landai dan aku jatuh karena menendang angin... Saat aku perlahan bangkit yang kulihat hanyalah orang-orang yang menertawakan kejadian konyol itu kecuali ‘dia’.

Aku tidak tahu namanya.. Bukan karena dia murid baru atau aku yang murid baru. Tapi karena ada begitu banyak siswa, ada begitu banyak kelas, dan aku hanya bergaul dengan teman-teman langganan kelas  A dan B, kelasnya orang-orang yang ranking atas. 

Di saat aku jatuh dan menjadi pusat perhatian, dia berjalan anggun di antara kerumunan orang-orang yang menertawakanku dengan tujuannya sendiri dan berhasil mengunci perhatianku, orang yang menjadi pusat perhatian saat itu. Rambut hitam panjang dikucir kuda, mata sayup tanpa fokus memandang ke kedua kakinya yang sedang berlomba saling mendahului, bibir tipis tertutup, dengan senyuman kecil yang bukan tertuju pada kekonyolanku. Momen itu membuat dia terlihat berbeda, sangat-sangat berbeda, walau aku tidak ingin memakai kata-kata berikutnya.. ya.. dia terlihat spesial. Untuk pertama kali dalam kehidupanku yang baru 15 tahun ini, aku mengaku bahwa seorang gadis terlihat spesial diantara gadis-gadis lainnya. Siapakah dia? gadis yang menarik rasa ingin tahuku. Gadis yang misterius.

~selesai~

No comments:

Post a Comment